Jantung Ken Arok berdegup kencang saat menaiki
kereta kencana, Kain yang dikenakan Ken
Dedes tersingkap dan memperlihatkan betis yang langsat dan bercahaya,
tenggorokannya terasa kering. Semakin lama Ken Arok "meresapi" apa
yang dilihatnya, semakin angan dan obsesinya melambung, "Dia harus jadi milikku"
(batinnya) .
Legenda di atas hanya salah satu gambaran
begitu bernilainya betis wanita. Terus terang saja Saya dan mungkin
sebagian besar lelaki setuju bahwa bagian tubuh wanita yang satu inilah yang
sering pertama kali kita jadikan "item" penilaian terhadap fisik
seorang wanita. Saat kita mengamati "obyek penilaian" kita, meskipun
yang terlihat pertama kali wajah yang cantik, body yang aduhai, namun jika
ternyata betisnya "mbladus" tak terawat, mungkin yang tadinya dia
akan kita beri nilai 8, jadi langsung anjlok nilainya menyadi nilai 6 (kaum
lelaki memang kadang belagu, sok menilai...ha..ha....wajarlah kita kan lelaki
normal).
Penghargaan terhadap betis wanita pun cukup
"diakui" sebagai penyegaran terhadap publik, terutama dalam
pelayanan/jasa bisnis. Contoh yang jelas adalah Jasa penerbangan, Seragam
Pramugari dirancang sedemikian rupa sehingga "dewi-dewi" ini terlihat
cantik,anggun, seksi dan ramah, namun meskipun gaunnya cukup panjang menutup tubuhnya,
ada satu tempat khusus yang disediakan untuk betis. Jadi gaun tersebut tetap
dibuat bukaan agar betis-betis mereka tetap leluasa kita nikmati. Yah....tentu
saja bukaan itu bukan terutama untuk semata pamer betis lah, logika-nya kalau
kain yang menutup tubuh para pramugari itu tidak dibuat bukaan dibetisnya so
pasti mereka bakalan repot berjalan, bakalan kesandung2 melangkah kan?
ha..ha...Namun meskipun "suguhan" betis itu tidak mungkin bisa di
klaim untuk menghibur para pelanggan. Namun bagi saya orang awam dan lelaki
normal, hal itu sungguh penting, karena penyegaran mata tetap diperlukan, tentu
saja hal itu masih dalam batas kesopanan lah. Cukup bisa dibedakan dengan para
SPG (Promotion Girl) yang "lebih cenderung" bukan pamer betis, namun
paha-nya juga dipersilahkan untuk dilihat, begitu juga Customer Servis
Perusahaan2 yang kadang Kostumnya juga seperti itu. Menurut Saya sih itu agak
kurang sopan, bukan berarti saya nggak suka nglihatnya lho, namun kurang
pantaslah. Dan yang tentu bikin kita serba salah, "MAU LIHAT MALU, NGGAK
LIHAT KOK RUGI", jadinya "lihat tapi sembunyi-sembunyi kan ?
Tidak ketinggalan para Sutradara film pun sering "memanfaatkan" bagian tubuh ini untuk di beri porsi lebih dalam adegan panas/dewasanya. Sebab dengan mengeksplorasi bagian tubuh ini pesan dalam adegan bercinta tersebut dapat dengan indah disampaikan dan tentu saja peluang lolos sensornya besar, karena tidak vulgar dan mengedepankan pornografi.
Mungkin masih banyak alasan yang menunjukkan
bahwa betis wanita adalah penting, dan menduduki peringkat atas bagian tubuh
wanita yang paling sering dilihat laki2 saat "menilai" fisik wanita.
Sejuta kata untuk betis yang indah.