Sudah
menyiapkan kopi untuk membaca postingan ini ? sekarang saya akan berbicara
tentang menarik uang tunai tak terbatas dari salah satu mesin ATM bank swasta
yang cukup terkenal di Indonesia .
Harap jangan bocorkan
rahasia ini dan semoga masih bisa. Lalu bagaimana caranya? Seperti apakah
maksudnya mengambil uang tunai tidak terbatas ini ? Harap dipahami dan jangan
salah mengerti.
Sistem ATM Mungkin Error
Anda
pernah mendengar atau melihat tawaran di internet yang katanya bisa menarik
uang dari ATM secara sistem tanpa terlacak? Lalu ilmu-ilmu seperti itu dijual
dalam bentuk ebook? Itu omong kosong dan pembodohan otak. Tidak ada cara untuk
menarik uang dari mesin ATM tanpa diketahui bank. Terkecuali Anda bekerja di
bank itu sendiri sebagai staf IT mereka.
Nah,
Anda bisa membobolnya dari dalam. Itu pun harus Anda curi sekian rupiah yang
tidak ketara seperti Rp 25 atau Rp 10. Memang terlihat kecil tetapi kalau
diambil dari 1 juta nasabah per hari atau per minggu? Berapa yang anda
dapatkan? Spektakuler bukan? Uniknya lagi karena nilainya yang begitu kecil
otomatis sulit untuk diketahui. Namun ini juga mustahil dilakukan karena tidak
semua orang bekerja di bank dan kalaupun bekerja di bank, tidak semua orang
akan ditempatkan sebagai staf IT.
Kasus
yang akan kami bicarakan berikut ini bukan mengambil uang bank tanpa diketahui
seperti bualan banyak penjual ebook di internet. Kita memang mengambil uang bank
dan bank tahu hal ini. Hanya saja kita memanfaatkan sistem bank yang mungkin error dan bank itu
adalah BII. Harap diingat bahwa nama banyaknya: BII. Untuk bank lain beberapa
sudah pernah diujicobakan tetapi tidak berhasil. Tentu saja tidak semua bank sudah
diujicobakan. Masih ada lainnya dan Anda dipersilakan mempraktekkannya sendiri.
Sekali
lagi harus Anda ingat bahwa semua ilmu yang dibagikan di sini masih dalam topik
mafia kartu kredit. Kalau nasabah kartu kredit biasa tentu saja tidak akan
mempraktekkan bab ini karena akan menambah tagihan kartu kredit mereka. Lho kok
bisa? Tentu bisa karena akan kami beritahukan nanti. Namun sebaliknya bagi
kawanan mafia kartu kredit maka semuanya disikat sebisa mereka.
Teknik Mengambil Uang Dari ATM
Mengambil
uang tunai lewat ATM mana saja pada prinsipnya sama. Masukkan kartu ATM atau
kartu kredit, tekan nomor PIN, pilih nominal yang ingin di ambil lalu OK. Trett…tettt….tetttt…proses
pun dijalankan dan uang akan muncul sesuai nominal yang kita ambil. Bukankah
demikian? Sudah pasti! Lalu apakah yang akan kita pelajari ini juga sama? Ya!
Sama persis! Namun – ini ada pengecualiannya – harap perhatikan baik-baik.
Biasanya
kalau kita mengambil uang tunai lewat mesin ATM, bank mensyaratkan satu hal: masih ada saldo untuk diambil.
Bukankah demikian? Mau itu kartu kredit, kartu ATM atau kartu debit, selama
masih ada saldo baru bisa kita ambil. Jika saldo sudah nol atau tidak mencukupi
maka sudah tidak bisa menarik uang tunai dari ATM. Paling reseh adalah bank-bank
pemerintah seperti BNI, Mandiri, BRI, dsb. Meski saldo kita menyisakan Rp
100.000 tetap saja tidak bisa diambil. Lain halnya dengan BCA. Kita masih bisa
ambil hingga menyisakan Rp 0.
Nah,
bagaimana dengan mengambil uang tunai di ATM dengan kartu kredit? Caranya
persis sama. Pertanyaannya: jika limit
kartu kredit kita sudah habis alias mentok tak ada lagi dana,
bisakah kita menarik tunai lewat mesin ATM ? 1.000% tidak akan bisa. Namanya
juga dananya sudah habis. Tetapi stop! Jangan salah ! ATM BII masih bisa
dipergunakan untuk mengambil uang tunai. Kok bisa ? Kami juga tidak tahu tetapi
kabar yang kami dapatkan memang memungkinkan karena mungkin salah sistem. Lalu
bagaimana caranya ?
Pertama, kartu kredit
Anda sudah harus diganti PIN sebelum melakukan aksi ini. Pada saat Anda pertama
kali mendapatkan kartu kredit dan menggunakannya di atas 1 bulan, maka Anda
akan dikirimkan nomor PIN.
Nah,
Anda sudah harus mengganti nomor PIN standar ini. Cara menggantikannya silakan
menanyakan langsung ke bank penerbit kartu kredit Anda. Untuk Citibank bisa
diganti lewat sambungan telepon, bank-bank lain mungkin bisa diganti lewat mesin
ATM bank tersebut, dsb. Pokoknya bukan PIN standar lagi.
Kedua, datang ke salah
satu mesin ATM BII. Seperti biasa masukkan kartu kredit Anda yang sudah kosong
limitnya dan masukkan nomor PIN yang sudah Anda ubah. Sebisanya PIN sudah Anda
ubah sejak lama dan jangan diubah dalam waktu singkat untuk mengambil uang ini.
Ketiga, Anda pilih menu
bahasa Inggris. Ingat! Pilih menu bahasa Inggris seolah-olah kita adalah orang
asing yang sedang mengambil uang tunai di Indonesia. Mengapa tidak boleh
memilih bahasa Indonesia? Karena memang tidak bisa berhasil kalau memilih
bahasa Indonesia. Di sinilah mungkin kesalahan sistem mesin ATM BII.
Terakhir, silakan menarik
uang tunai dalam pecahan paling kecil terlebih dulu sesuai tampilan menu yang
ada. Jika menu paling kecil adalah Rp 200.000 maka itulah yang Anda pilih.
Setelah itu tunggu sebentar. Anda mendengar mesin ATM bergetar menghitung uang?
Jika iya! Hore! Sebentar lagi uang Rp 200.000 akan keluar. Kok bisa? Bukankah
dana kartu kredit kita sudah kosong? Di sinilah keanehannya. Anda harus ingat
bahwa justru kalau ditarik dalam nominal yang besar seperti Rp 1 juta, justru
tidak bisa. Harus dimulai dari nominal paling kecil sesuai petunjuk layar.
Jika
uang Rp 200.000 sudah keluar, Anda dipersilakan mengambil kembali nominal yang
sama tanpa harus mengeluarkan kartu kredit. Pilih proses tersebut kembali dalam
versi Inggris. Dan tunggu sebentar. Jika mesin ATM bergetar lagi maka uang Rp
200.000 akan keluar lagi. Begitu seterusnya Anda lakukan sampai Anda kaget
sendiri ATM BII tidak berhenti mengeluarkan uang.
Namun
tidak semua kartu kredit akan sesukses kartu kredit lainnya. Penelusuran kami
kartu kredit Bank Panin paling sukses karena bisa mengambil lebih dari Rp 2
juta padahal kartu kredit sudah kosong dananya. Untuk kartu kredit UOB berhenti
di Rp 400.000, dsb. Wow! Jadi siapa bilang kartu kredit yang dananya kosong
tidak bisa menghasilkan uang tunai ?
Beberapa Pengecualian
Informasi
yang kami dapatkan untuk ujicoba terakhir di tahun 2009 masih memungkinkan
untuk menarik uang tak terbatas lewat ATM BII ini. Namun siapa tahu belakangan
ini ATM BII sudah memprotek diri mereka. Karena kami sendiri belum pernah
mencobanya. Selain itu perlu Anda ingat bahwa dengan mengambil uang tunai
seperti ini otomatis tagihan kartu kredit kita akan ditagih sejumlah penarikan
tunai yang kita lakukan. Kalau mesin ATM BII mengeluarkan uang Rp 1 juta maka
secara otomatis kita akan ditagih Rp 1.250.000. Bukankah setiap transaksi
penarikan tunai lewat mesin ATM dikenakan biaya 4% atau minimal Rp 50.000
tergantung mana yang paling besar? Karena kita mengambil Rp 1 juta dalam
pecahan Rp 200.000 otomatis uang keluar 5x yang dianggap 5x penarikan. Jadi
dikenakan biaya 5 x Rp 50.000 = Rp 250.000.
Karena itu jika Anda bukan bagian dari jaringan mafia kartu
kredit, jangan pernah sekali-kali mencoba teknik ini.
Anda
akan rugi berkali-kali
lipat. Ambil Rp 1 juta tidak memungkinkan, sebaliknya ambil Rp 200.000 diizinkan tetapi
dikenakan Rp 50.000. Bukankah ini konyol ? Sekarang kita coba mempelajari
mengapa mesin ATM BII bisa mengeluarkan uang padahal dana kartu kredit kita
sudah kosong ? Ini yang cukup unik.
Seperti
yang kami terangkan dari awal jika kita memilih menu bahasa Indonesia justru
uangnya tidak mau keluar, sebaliknya jika memilih bahasa Inggris uangnya
keluar.
Bukankah
ini aneh? Menurut penelusuran kami, mungkin pada saat kita memilih menu bahasa
Inggris, mesin ATM secara sistem berpikir bahwa kita adalah orang asing yang
sedang kepepet uang dan mengalami musibah di Indonesia.
Jadi
ada semacam dana cadangan darurat untuk kita membeli pulsa telepon, menghubungi
keluarga untuk meminta pertolongan, dsb. Jadi dana-dana kecil seperti ini
dikeluarkan dari mesin ATM.
Konyolnya,
biasanya para pelaku mafia kartu kredit setelah menarik dana katakanlah Rp 2
juta dari kartu kredit kosong di mesin ATM BII, mereka kembali menyetor
pembayaran nimimum payment agar
kartu kredit mereka tidak diblokir dan masih aktif. Setelah menyetor dan
dananya masuk, mereka tarik kembali uang tersebut meski tetap saja rugi di
bunga. Ini tidak menjadi masalah karena mereka akan kembali mengincar ATM BII.
Mereka
masuk kembali ke ATM BII dan melakukan hal yang sama dan mendengar bunyi ATM
bernyanyi dan memuntahkan uang Rp 200.000 berkali-kali. Sungguh menarik bukan?
Jika suatu hari ATM BII sudah tidak memuntahkan uang lagi, mereka baru kabur
dan menghilangkan jejak. Namanya juga mafia kartu kredit. Apakah Anda percaya
dan ingin mencobanya? Semoga masih berhasil! Goodluck
Brother !
Kadang kita melihat antrian di ATM yang begitu panjang dan lama. Para pengantri bahkan rela menghabiskan waktu hingga 15 menit untuk menunggu giliran. Padahal di zaman produktif seperti sekarang, waktu 15 menit sangat berharga. Ternyata, para pengantri tersebut hanya ingin bisa melakukan transaksi di ATM bank yang sama dengan penerbit kartu ATM-nya. Jika menunggu untuk transaksi penting, mungkin usaha tersebut masuk akal. Namun jika sudah lama mengantri tetapi hanya untuk cek saldo, tentu hal itu mubazir. Contoh di atas tak akan terjadi jika kita cerdas dalam memanfaatkan layanan ATM Bersama. http://bit.ly/1guHCL0
BalasHapus