Lebih dari 48 ribu tanda tangan dikumpulkan sebuah petisi online yang bertujuan agar majalah remaja Seventeendari Amerika Serikat berhenti menampilkan foto-foto perempuan cantik yang diolahgambar menjadi jauh dari kenyataan.
Julia Bluhm, remaja perempuan asal Maine, Amerika Serikat adalah yang memulai petisi online lewat Change.org ini.
Ia melakukan hal ini menyusul keputusan majalah Glamour yang berhenti menggunakan teknologi Photoshop untuk mengolahgambar agar para model yang ditampilkan terlihat sangat ramping.
"Saya memulai petisi ini untuk membantu para perempuan muda menyadari, mereka tidak sendiri. Majalah Seventeen seharusnya menjadi majalah yang bisa membuat pembacanya merasa dekat dan sevisi. Tetapi bagaimana caranya kami bisa merasa terhubung melalui foto-foto yang sudah diolahgambarnya? Seventeen adalah majalah yang populer di antara teman-teman perempuan saya dan remaja perempuan lain," kata Bluhm dalam pengantar petisinya.
Dalam petisi itu, Bluhm meminta majalah Seventeen untuk setidaknya menghadirkan 1 bagian dari majalahnya yang menampilkan foto artis apa adanya, tidak diolahgambar agar tampil sangat ramping atau kulit lebih mulus tanpa cela sedikit pun.
Menggunakan teknologi olah gambar untuk membuat tampilan si artis yang difoto seperti sangat ramping, bebas masalah kulit, bahkan terlihat "penuh" di sisi-sisi tubuh tertentu secara mendadak memang bukan hal baru di dunia majalah perempuan. Sudah banyak korban olahgambar berlebihan semacam ini menimpa foto-foto artis.
Isunya bukan hanya masalah majalah Seventeen terlalu banyak menggunakan teknik olah gambar yang berlebihan, melainkan mengenai bagaimana foto-foto artis dengan fisiknya yang seakan tanpa cela itu memengaruhi penilaian tubuh para gadis yang masih bertumbuh dan mencari jati diri.
Kurang dari 2 minggu petisi itu ditayangkan, sudah ada sekitar 20 ribu penanda tangan petisi ini.
0 Comments