Festival Kanamara diadakan
untuk menyambut musim semi di Jepang, atau setiap minggu pertama di bulan
April. Kanamara Matsuri adalah festival yang merupakan ritual dari ajaran
Shinto yang diselenggarakan di Kuil Kanayama di Kawasaki, Jepang.
Festival yang dilakukan
dalam rangka menghormati kesuburan, mencegah penyebaran penyakit – khususnya
penyakit seksual- dan upaya penggalangan dana untuk penelitian penyembuhan
HIV/AIDS.
Secara harafiah, Kanamara
Matsuri memiliki arti “Festival Dewa Penis Besi” dan festival ini telah
berlangsung sejak tahun 1600-an. Pelaksanaan festival yang berlokasi tidak jauh
dari lokalisasi, menjadikan banyaknya partisipasi dari para Pekerja Seks
Komersil (PSK) hingga wisatawan mancanegara antusias mengikuti acara ini.
Para partisipan dalam
Festival Kanamara berharap lindungan dijauhi dari segala penyakit. Melalui
penyelenggaraan Kanamara Matsuri dimaksudkan meminta kemakmuran dalam
menjalankan usaha, kemudahan memperoleh jodoh dan membentuk keluarga harmonis.
Kuil Kanayama sendiri didedikasikan
bagi sepasang dewa bernama Kanayama Hikonokami dan Kanayama Himenokami. Menurut
legenda, saat dewa Shinto Izanami melahirkan Dewa Api, perutnya terbakar.
Sehingga 2 Dewa Kanayama membantu menyembuhkan bekas luka yang dialami Izanami.
Dari situ maka kedua Dewa
Kayanama dikenal sebagai Dewa Kelahiran dan Dewa Penyembuh Bagian Bawah Perut
(kelamin-ed). Kuil Kanayama telah selesai direstorasi pada tahun 1999 menjadi
bangunan non-orthodoks dengan patung penis di depannya.